Desa Talagasari sudah berdiri sejak tahun 1880 sejak itu di Indonesia pada umumnya dibawah pemerintahan kolonial Belanda dan pada masa Kolonial Jepang.
Desa Talagasari telah aktif dalam bidang pemerintahan, kata Desa Talagasari diambil dari 2 (dua) suku kata yaitu : TALAGA dan SARI mengandung arti bahwa Talaga adalah sumber mata air yang memberikan kehidupan bagi masyarakat sekitarnya, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa didalam tubuh kita yang paling dominan adalah air. Talaga yang dimaksud adalah sumber air untuk keperluan kehidupan dan pertanian yang ada. Banyak sekali orang yang membutuhkan air dan mengambil dari Talaga tersebut.
Kemudian SARI mengandung arti sumber dari sari bumi pertiwi ini adalah air, karena itu orang menyebutnya Talaga yang ada dengan istilah Talaga keberuntungan dan adapula yang menyebutkan TALAGASARI.
Banyak sekali pada waktu itu warga yang datang ke kampung Talagasari untuk menari penghidupan dan memanfaatkan sumber air dari talaga tersebut, dari semenjak itulah nama TALAGASARI telah menyebar luas.
Dari nama kampung Talagasari dari tahun ketahun terus menerus dan akhirnya pada tahun 1880 resmilah dengan nama Desa Talagasri dan yang menjadi Kepala Desa (Kuwu) waktu itu adalah Bapak Gaboeg. Beliau memerintah sejak tahun 1880 sampai dengan tahun 1884.
VISI MISI DESA TALAGASARI
VISI
"TERWUJUDNYA DESA TALAGASARI YANG MAJU DAN SEJAHTERA MELALUI PEMBANGUNAN DIBIDANG PERTANIAN, PERDAGANGAN DAN KETENAGAKERJAAN SESUAI DENGAN KEADAAN DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT AGAR SEIMBANG DAN BERKELANJUTAN BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA"
MISI
1. Meningkatkan dan menciptakan tata pemerintahan Desa Talagasari yang bersih dan berwibawa.
2. Meningkatkan kinerja (performance) aparatur desa Talagasari untuk lebih aktif, disiplin dan terorganisasi dari tingkat RT hingga Kepala Desa.
3. Menjaga, membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana pertanian dan kemasyarakatan.
4. Meningkatkan dan mengutamakan keamanan, ketentraman serta ketertiban terhadap masyarakat Desa Talagasari.
5. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat baik menyangkut administrasi kependudukan maupun kemasyarakatan.
6. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan kemudahan pelayanan untuk mengurus kelengkapan BPJS dan pengadaan angkut untuk pasien.
PERIODE PEMERINTAHAN
No
|
Periode
|
Nama Kepala Desa
|
Keterangan
|
1
|
1880-1884
|
Gaboeg
|
Kepala desa
|
2
|
1885-1887
|
Nasiroen
|
Kepala desa
|
3
|
1898-1897
|
Entjih
|
Kepala desa
|
4
|
1906-1910
|
Kairoen (Nakiam)
|
Kepala desa
|
5
|
1911-1922
|
H.Ispan
|
Kepala desa
|
6
|
1923
|
H. Ispan (Alpasa Wasirin)
|
Kepala desa
|
7
|
1924-1928
|
H. Ispan
|
Kepala desa
|
8
|
1928-1940
|
Apoen Ibrahim Surapraja
|
Kepala desa
|
9
|
1941-1945
|
Ento Soeanta
|
Kepala desa
|
10
|
1946-1949
|
H. Adoeng Soeanda
|
Kepala desa
|
11
|
1949-1976
|
Abdoel Somad
|
Kepala desa
|
12
|
1976-1978
|
Djasman
|
Kepala desa
|
13
|
1978
|
N. Udju G.
|
PJS
|
14
|
1978-1988
|
M. Syarifudin
|
Kepala desa
|
15
|
1988
|
Acong Nurdali
|
PJS
|
16
|
1988-1998
|
Endang Djunaedi
|
Kepala desa
|
17
|
1998
|
Itang Rafe’i
|
PJS
|
18
|
1999-2007
|
Asep Kamaludin Amk
|
Kepala desa
|
19
|
2007
|
Karta Wijaya
|
PJS
|
20
|
2007-2013
|
H.Sujana
|
Kepala desa
|
21
|
2013-2019
|
Suherman
|
Kepala Desa
|